Jamur merupakan organisme heterotrof yang dapat kita temui di tanah, serasah daun, batang kayu lapuk atau pohon hidup dan di akar tanaman. Ada jamur yang bisa dimakan, beracun, dan tidak bisa dimakan. Penting untuk benar-benar yakin dengan jenis jamur sebelum mengonsumsinya, karena beberapa jamur bisa mematikan.
Kamu dapat mengetahui apakah jamur bisa dimakan atau tidak dengan memperhatikan ciri-cirinya. Beberapa ciri jamur yang dapat dikonsumsi antara lain:
1. Warna dan Penampilan
Pilih jamur yang tudung atau batangnya berwarna putih, sawo matang, atau cokelat. Hindari jamur berwarna merah, karena biasanya beracun
2. Lamela dan Batang Pilih jamur yang tidak memiliki lamela putih. Carilah jamur dengan lamela berwarna cokelat atau sawo matang. Beberapa jamur dengan lamela putih dapat dimakan, tetapi spesies jamur yang paling mematikan dan beracun hampir selalu memiliki lamela berwarna putih Gejala Gangguan Pencernaan
Perhatikan
jika ada gejala gangguan pencernaan dalam waktu 1-24 jam setelah mengonsumsi
jamur yang tidak dikenal. Segera cari bantuan medis jika menderita diare,
muntah-muntah, ada darah di muntahan atau di feses, atau keram perut
4. Jamur yang berlendir, berbau busuk, berkerut, menghitam, atau berbintik hitam, dan biasanya sudah disimpan lebih dari dua minggu
Saat meragukan keamanan suatu jamur, disarankan untuk berkonsultasi dengan pakar jamur melalui kelompok pecinta mikologi lokal atau di universitas. Jangan mengonsumsi jamur kecuali kamu sudah yakin 100% tidak beracun. Jika Anda tak sengaja memakan jamur yang tidak dikenal, perhatikan gejala yang mengganggu tubuh Anda dan segera cari bantuan medis
jenis jamur yang dapat dimakan
1. Jamur merang
2. Jamur tiram
3. Jamur kuping
4. Jamur kancing
5. Jamur shitake
6. Jamur shimeji
7. Jamur maitake
8. Jamur enoki
Jamur-jamur ini umumnya aman
untuk dikonsumsi dan memiliki manfaat bagi kesehatan. Namun, penting untuk
memastikan bahwa jamur-jamur ini dikonsumsi dalam keadaan segar dan matang
untuk menghindari risiko keracunan
Nutrisi pada Jamur
Jamur adalah makanan rendah
kalori yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang meningkatkan
kesehatan. Mereka adalah sumber serat, protein, dan vitamin B yang baik,
termasuk riboflavin, niasin, dan asam pantotenat, yang membantu melindungi kesehatan
jantung. Jamur yang terkena sinar ultraviolet merupakan sumber vitamin D yang
baik, komponen penting untuk kesehatan tulang dan kekebalan tubuh. Mereka juga
mengandung antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas yang
merusak yang dapat menyebabkan kondisi seperti penyakit jantung dan kanker.
Jamur kaya akan antioksidan yang disebut selenium, yang membantu tubuh Anda
membuat enzim antioksidan untuk mencegah kerusakan sel. Mereka juga mengandung
beta-glukan, suatu bentuk serat makanan larut yang sangat terkait dengan
peningkatan kolesterol dan pengaturan gula darah, sehingga mengurangi risiko
diabetes tipe 2. Selain itu, jamur memiliki sifat anti inflamasi yang dapat
meningkatkan efisiensi sistem kekebalan tubuh dan membantu menjaga kesehatan
usus
. Beberapa contoh jamur yang
tinggi protein antara lain:
1. Jamur tiram (3,4g protein
per 100g porsi)
2. Jamur kancing putih (3,1g
protein per 100g porsi)
3. Jamur morel (3,1g protein
per 100g porsi)
4. Jamur Portobello (3,1g
protein per 100g porsi)
5. Jamur Enoki (2,7g protein
per 100g porsi)
6. Jamur shiitake (2,2g
protein per 100g porsi)
7. Jamur maitake (1,9g protein
per 100g porsi)
Meskipun jamur biasanya tidak
dianggap sebagai makanan berprotein tinggi, jamur dapat menjadi tambahan yang
bermanfaat untuk pola makan seimbang, terutama bagi vegetarian dan vegan. Jamur
juga merupakan sumber serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik.
Posting Komentar
Posting Komentar