blogefariana

Bau Tapi Enak, Ini Alasan Makanan Hasil Fermentasi Terasa Enak

Posting Komentar


Pernahkah kamu, acar, tempoyak, tape, tauco dan makanan fermentasi lainnya? Jika pernah, kamu mungkin ingat kombinasi garam, manis, asam, dan asam yang membuat bibir mengerut. Menggiurkan bagi sebagian orang dan tidak enak bagi orang lain, Paduan rasa yang muncul cukup unik. Mengingat makanan fermentasi tersebut, mungkin kamu pernah bertanya bagaimana membuat makanan-makanan tersebut dari yang rasa Tunggal menjadi berbagai kombinasi rasa yang menggugah selera?


Darimana semua itu berasal?

Dalam tulisan ini, kamu akan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, atau mungkin pertanyaan lainnya saat kamu mengetahui bahwa makanan fermentasi dibuat menggunakan mikroba untuk mengubah makanan dan memberikan rasa yang unik.

Bagaimana Cara Memasak Tanpa Panas?


Taukah kamu bahwa makanan sejenis acar, tempoyak, tape, tauco, keju, yougurt dibuat tanpa menggunakan api?

Seperti acar, dahulunya acar hanya dibuat melalui proses yang disebut fermentasiDalam fermentasi, makanan “dimasak”, tetapi tidak menggunakan nyala api. Sebaliknya,

makanan diubah oleh triliunan mikroba kecil.Selama ribuan tahun, manusia telah menemukan banyak cara untuk memanipulasi setiap aspek reaksi fermentasi untuk mengungkap rasa, tekstur, dan aroma yang tersembunyi. Saat ini, makanan fermentasi banyak digemari oleh manusia.

Beberapa makanan fermentasi menjadi andalan menu-menu di restoran terkenal. Bersiaplah untuk bertemu para koki mikrobatersebut, pelajari cara mereka mengubah makanan, dan temukan alasan mengapa semuanya berhasil. Kamu akan belajar tentang fermentasi dan bagaimana seorang “koki mikroba” dan ahli gastronomi molekuler menggunakan proses ini untuk menghasilkan berbagai macam makanan dengan rasa yang berani dan unik—mulai dari keju yang bau, kimchi, asinan kubis, hingga roti. Setelah itu alangkah lebih baiknya kamu mencoba untuk membuat makanan fermentasi dari beberapa sayuran.

Beberapa contoh sayuran atau tanaman yang bisa digunakan untuk sumber makanan fermentasi yaitu kedelai untuk membuat kecap atau tauco, sayur sawi untuk membuat kimchi, durian untuk membuat tempoyak, timun untuk membuat acar, susu untuk membuat keju dan yougort. Makanan fermentasi membutuhkan waktu beberapa hari baru bisa di sajikan  untuk dimakan. Kelebihannya produk  makanan fermentasi bisa bertahan untuk waktu yang cukup lama.



Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar