Pernahkah kamu, acar, tempoyak, tape, tauco dan makanan fermentasi
lainnya? Jika
pernah, kamu
mungkin ingat kombinasi garam, manis, asam, dan asam yang membuat bibir
mengerut. Menggiurkan bagi sebagian orang dan tidak enak bagi orang lain, Paduan rasa yang muncul cukup unik. Mengingat makanan fermentasi
tersebut, mungkin kamu pernah bertanya bagaimana membuat makanan-makanan
tersebut dari yang rasa Tunggal menjadi berbagai kombinasi rasa yang menggugah
selera?
Darimana semua itu berasal?
Dalam tulisan ini, kamu akan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, atau mungkin pertanyaan lainnya saat kamu mengetahui bahwa makanan fermentasi dibuat menggunakan mikroba untuk mengubah makanan dan memberikan rasa yang unik.
Bagaimana Cara Memasak Tanpa Panas?
Seperti acar, dahulunya acar
hanya dibuat melalui proses yang disebut fermentasiDalam fermentasi, makanan “dimasak”,
tetapi tidak menggunakan nyala api. Sebaliknya,
makanan diubah oleh
triliunan mikroba kecil.Selama ribuan tahun,
manusia telah menemukan banyak cara untuk
memanipulasi setiap aspek reaksi fermentasi untuk mengungkap rasa, tekstur, dan aroma yang tersembunyi. Saat ini, makanan fermentasi banyak digemari oleh manusia.
Beberapa makanan fermentasi menjadi andalan menu-menu di restoran terkenal. Bersiaplah untuk bertemu para “koki mikroba”tersebut, pelajari cara mereka mengubah makanan, dan temukan alasan mengapa semuanya berhasil. Kamu akan belajar tentang fermentasi dan bagaimana seorang “koki mikroba” dan ahli gastronomi molekuler menggunakan proses ini untuk menghasilkan berbagai macam makanan dengan rasa yang berani dan unik—mulai dari keju yang bau, kimchi, asinan kubis, hingga roti. Setelah itu alangkah lebih baiknya kamu mencoba untuk membuat makanan fermentasi dari beberapa sayuran.
Beberapa contoh sayuran atau tanaman yang bisa digunakan untuk sumber makanan fermentasi yaitu kedelai untuk membuat kecap atau tauco, sayur sawi untuk membuat kimchi, durian untuk membuat tempoyak, timun untuk membuat acar, susu untuk membuat keju dan yougort. Makanan fermentasi membutuhkan waktu beberapa hari baru bisa di sajikan untuk dimakan. Kelebihannya produk makanan fermentasi bisa bertahan untuk waktu yang cukup lama.
Posting Komentar
Posting Komentar