blogefariana

Review Buku Tuntas Motorik Karya Ani Cristina

2 komentar

 

tuntas motorik
Cover buku tuntas motorik

Saat awal menjadi ibu baru sekitar tahun 2016 lalu, saya benar-benar tidak punya pengetahuan mumpuni tentang ilmu parenting. Bagaimana seharusnya mendidik anak dengan baik dan benar sesuai tumbuh kembangnya. Apa yang harus dilakukan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak dalam setiap usianya khususnya perkembangan aspek motoriknya?

Karena saya tipe yang suka belajar, saya sering sekali mengikuti webinar atau membaca buku dan artikel terkait ilmu parenting. Hingga saya ketemu dengan buku Ani Cristina. Beliau menuliskan tentang “ Tuntas Motorik, investasi sepanjang hayat”. Pembahasan motorik menjadi salah satu aspek parenting yang penting diperhatikan setiap orang tua.

Sekilas tentang penulis

Ani Christina adalah seorang psikolog yang bekerja di sebuah Lembaga sebagai praktisi ahli dalam hal tes psikologi, konsultasi perkembangan anak dan remaja dan terapi anak berkebutuhan khusus. 

Penulis merupakan lulusan Fakultas Psikologi Univeritas Airlangga yang pernah mengawali karir sebagai asisten psikolog di biro psikologi Q-HRD yang bergerak di bidang rekrutmen dan seleksi karyawan. Selain bekerja sebagai psikolog, Ani Christina juga aktif menulis beberapa buku seperti sekolah menjadi orang tua, parenting guide, awas anak kecanduan game, dan tuntas motorik.

Gambaran umum buku tuntas motorik

Buku ini diterbitkan oleh FIlla Press dengan 4 kali cetakan. Cetakan pertama dan kedua pada bulan agustus 2018 dan Desember 2018. Cetakan ke 3 dan 4 pada bulan Januari dan Juni 2019.

Penulis didalam buku ini membahas tentang motorik yang ternyata bukan hal remeh dan perlu diperhatikan. Dimana perilaku yang terlihat kurang sesuia dengan aturannya adalah karena stimulasi motorik saat usia anak tidak tuntas.

Bunda ani menyampaikan laku seperti baca tulis yang susah, suka menghilangkan dan merusakkan barang, sulit konsentrasi, terlambat bicara, emosi labil disebabkan stimulasi motorik yang tidak tuntas. Hal ini bisa berefek hingga anak dewasa.

Jadi permasalah ketuntasan dalam menstimulasi motorik perlu mendapatkan perhatian khusus dari orang tua. Didalam buku ini orang tua bisa mendapatkan pecerahan baru bagaimana harus menstimulasi motorik pada anak.


Info tentang buku tuntas motorik

Hal yang menarik di buku tuntas motorik

Ada tulisan menarik di cover belakang buku yang membuat saya merasa harus membaca tuntas buku ini. Bunda ani cristina menuliskan

Ketika kita melihat orang dewasa

 yang canggung mengendarai

sepeda motornya atau ragu-ragu membuat keputusan

atau bergeta saat berpidato

mungkin kita perlu melihat adakah salah satu tugas – tugas perkembangan

sensorik motoriknya yang belum tuntas.

Ketuntasan sistem motorik pada tubuh seseorang

Akan memberikan pengaruh positif pada hidupnya yang akan datang

Inilah investasi sepanjang hayat.



Sebelum membaca buku ini,saya tidak menganggap penting bahwa aktivitas tengkurap duduk dan merangkak pada bayi adalah suatu kegiatan yang sangat penting untuk tumbuh kembang bayi kedepannya. Padahal kegiatan seperti juga mengunyah menelan dan meniup adalah sangat penting untuk distimulasi karena tidak semua bayi akan berkembang seiring berjalannya waktu.

Semua Kegiatan di atas kenal dengan kegiatan motorik. Motorik yang kita ketahui saat ini masih dalam artian yang sangat sempit. Bunda Ani menjelaskan secara detail bagaimana kerja sistem motorik itu.  

Motorik yang berkaitan dengan gerakan tubuh dimulai dengan bekerjanya organ reseptor atau penerima stimulus, diproses oleh sistem motorik dan terjadilah gerak pada organ. 

Gerakan tubuh yang bersifat refleks ini berlangsung lebih cepat dimulai dengan kerja penerima stimulus bahaya, sistem saraf sensorik, lalu sel asosiasi di sumsum tulang, kemudian sistem saraf motorik dan terjadilah gerak pada otot.

Saat bayi duduk atay merangkak, ada sebuah rangkaian proses mulai dari adanya stimulasi seperti Ibu mengajak bayi duduk dengan perintah "Ayo duduk" sistem sensorik akan 'berhitung' tentang posisi tubuhnya, lalu sistem motoriknya mengarahkan otot-otot tertentu agar menunjang tubuhnya pada posisi duduk kemudian terjadilah adegan duduk tersebut.

Maka ketika ada masalah pada sistem sensorik bayi belum bisa duduk atau belum cukup peka dalam memperhitungkan posisi duduk atau masalah sensorik berupa kurangnya koordinasi otot akan terjadilah hambatan gerak motorik berupa belum bisa duduk. Jika gangguan motorik ini tidak distimulasi terus maka akan terjadi masalah yang lebih luas di kemudian harinya seperti masalah dalam belajar masalah dalam berbicara bahkan masalah dalam emosi. 

Pembukaan penjelasantentang motorik bukan hal remeh ini menarik saya untuk membaca buku ini hingga tuntas.

Hal yang disukai dari buku ini

Hal yang saya sukai dari buku ini adalah dimana penulisnya membahas dengan hal yang dipaparkan di buku dan menjelaskan solusinya. Sehingga yang dipaparkan penulis ini bisa diaplikasikan dalam stimulasi perkembangan motorik anak. 

Contoh kasusnya emosi yang labil pada anak berkaitan dengan tidak tuntasnya motorik kasus yang diangkat di mana seorang anak menangis dan tantrum menginginkan sesuatu hal tetapi tidak ia dapatkan. Seperti saat anak menginginkan bisa naik sepeds bersama teman-temannya tetapi ia malah jatuh terus sehingga ini membuat ia kesal karena jatuh terus.  Anak merasa tidak mampu sehingga memicu rasa frustasinya ketika ia mencoba.

Solusi dari masalah ini orang tua bisa melakukan stimulasi untuk fokus ke aktivitas fisik seperti bermain sepeda yang dijadwalkan rutin untuk anak. Dengan seringnya berlatih bermain sepeda maka akan membuat organ geraknya terbiasa bergerak sehingga lama-lama anakan menjadi Mahir dalam bermain sepeda. Saat anak sudah bisa bermain sepeda hal ini akan membuat dia percaya diri untuk bermain bersama teman-temannya lebih meminimalisir emosi yang tidak stabil. 


Yang diangkat oleh penulis hampir semuanya dalam kehidupan sehari-hari para orang tua yang memiliki balita. Sehingga buku ini sangat cocok dibaca oleh para orangtua yang stimulasi perkembangan motorik anak nya.

Baca buku ini saya mencoba untuk lebih aktif lagi menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang menstimulasi kembang anak saya seperti bermain di outdoor mainan yang menstimulasi motorik anak. Hasilnya terlihat saat anak Iya masuk usia sekolah TK dan SD mengikuti belajar dengan baik. 



Related Posts

2 komentar

  1. beneran deh buku tuntas motorik kudu dibaca banget sama ortu pemula 😅 aplikatif sekali bukunya.. terimakasih sudah rekomendasi buku ini mba

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah dapet satu judul rekomendasi untuk jadi calon ibu. Artikelnya wajib di save biar gak lupaa.

    BalasHapus

Posting Komentar