blogefariana

Tips Awal Menjadi Ibu Konten Kreator Mulai dari Nol

6 komentar
Memulai jadi content creator
Www.pinterest.com

Tentunya sebagian besar ibun pernah dong mendengar istilah konten creator? Bahkan anak-anak zaman sekarang malah kebanyakan bercita-cita menjadi seorang konten kreator, akibat dari sentuhan kental mereka dengan teknologi.
 
Content creator adalah orang yang membuat sesuatu konten baik berupa tulisan, suara, video atau gambar, yang di upload di platform digital seperti blog, facebook, tiktok, Youtube, Instagram, Twitter,serta media sosial lainnya. Jenis konten yang dibuatpun sangat amat beragam. Konten-konten tersebut membuat betah para penikmatnya untuk menghabiskan waktu berjam-jam di gawainya.


Pilihan menjadi konten kreator pun saat ini sangat diminati, dikarenakan penggunaan media sosial di kalangan masyarakat Indonesia sendiri sangat tinggi. Jika di perankan serius, konten kreator bisa menjadi profesi yang menjanjikan.


Menjadi konten kreator ini susah-susah gampang. Susahnya karena kita belum memulai sama sekali. Masih terlalu banyak pertimbangan. Kalau Ingin memulaipun, bingung harus dari mana? Apa dulu yang perlu dikerjakan?. Awal mencoba terjun di dunia konten kreator, saya sendiripun masih meraba langkah dan arah yang harus saya jalani. Tetapi saat itu saya memilih untuk menjalani saja dulu. Learning by doing. Pada akhirnya saya menemukan benang merahnya tentang konten kreator.


Berikut tips menjadi ibu konten kreator berdasarkan pengalaman yang pernah saya lakukan.

1. Cari tahu minat dan keterampilan diri

Hobi konten kreator
Pinterest.com

Keterampilan diri ini bisa meliputi hobi atau sesuatu hal yang kita sukai dan sering dilakukan, hingga kita bisa terampil di bidang tersebut. Hobi atau keterampilan yang ibu miliki bisa menjadi ide konten untuk digarap.

Seperti hoby memasak, travelling, berkebun, menata rumah, parenting, menggambar, menulis, mengabadikan momen, belajar-mengajar, kerajinan tangan, membaca buku, review produk, kecantikan, musik, menjahit, membuat kue, bahkan hobi menonton pun bisa dijadikan konten yang positif


Selain hal diatas masih banyak lagi keterampilan yang bisa ibu ulik untuk dijadikan ide konten. Bisa diamati dari kejadian dalam kehidupan sehari-hari saat ibu menjalani peran sebagai istri, ibu maupun perempuan.

2. Menentukan niche konten

Setelah mengetahui bidang,minat juga keterampilan kita,selanjutnya menentukan niche atau tema konten yang akan kita akan garap. Sebaiknya untuk di awal, ibu fokus membuat satu niche konten dulu agar lebih memudah memanajemen kerjanya dan mudah mengevaluasi hasilnya. Selain itu mesin pencari di platform medsos lebih menyukai konten yang fokus satu topik.


Jika ibu merasa lebih enjoy menulis, maka fokuslah membuat konten dalam bentuk tulisan. Jika ibu lebih suka mengabadikan momen, sebaiknya arahkan ke jenis konten vidiografi.

3. Mengelola content

Ketika sudah menetapkan niche konten, selanjutnya moms menentukan konten akan disajikan dalam bentuk apa? Konten bisa disajikan dalam bentuk narasi tertulis atau vidio. Keduanya tentu punya softskill yang berbeda untuk dikerjakan. Walau demikian konten menulis dan konten vidio bisa saling melengkapi.

4. Menentukan platform untuk berkarya

Platform
Pinterest.com


Ibu telah menetapkan bagaimana cara mengelola konten. selanjutnya menentukan platform untuk berkarya mengupload konten yang sudah dibuat.

Konten yang disajikan dalam bentuk tulisan bisa menggunakan platform blog, facebook, twitter. Konten berupa video bisa ke youtobe, tiktok, instagram. Jika memang mampu, ibu bisa mengintegrasikan beberapa media sosial yang ada untuk hasil yang maksimal

Sebagai contoh ibu memiliki hobi menulis. Ibu memilih untuk berkarya di platform blog dengan menjadi seorang blogger. Dalam perjalanan ini ibu juga bisa menjadi freelancer content writer yang mengupload tulisan di media-media menulis lainnya seperti karya karsa.

Selain itu konten menulis yang ibu buat bisa juga di narasikan dalam bentuk vidio dan di upload di platform youtobe. Lalu sebagian cuplikan vidio youtobe bisa juga dibuat untuk vidio tiktok.

Menjadi konten kreator memang akan selalu berkaitan antar media sosial satu dengan media sosial lainnya. Jadi saat ibu sudah mahir disatu platform, maka bisa mengembangkan kreativitas ke media sosial lainnya. Jika sudah mapan, ibu bisa memrekrut dan membentuk tim yang bisa membantu ibu dalam mengelola ide-ide konten yang ada.

5. Manajemen waktu yang baik

Manajemen waktu konten kreator
Pixabay.com


untuk menjadi seorang ibu konten kreator diperlukan usaha yang serius dan pastinya tidak ada alasan mager alias malas gerak. Menjadi ibu konten kreator bukanlah pekerjaan yang instans. Ia dituntut untuk konsisten dan komitmen.

Saat memutuskan menjadi konten kreator,ibu harus merencanakan waktu dengan sangat baik, tentunya perencanaan yang diikuti dengan pelaksanaan. Perencanaan yang disusun terkait bagaimana mengatur peran kita sebagai seorang istri, ibu dan perempuan yang berkarya dibidang konten creator. Ibu perlu menuliskan daftar rencana harian, mingguan dan bulanan secara detil. Langkah dan target apa saja yang perlu dilaksanakan untuk mencapai tujuan menjadi seorang konten kreator.

6. Tulis strong why menjadi ibu konten kreator

Dari semua tips diatas, yang paling penting untuk dilaksanakan terlebih dahulu adalah niat dan goal menjadi konten creator. Memang tak bisa dipungkiri bahwa secara general, manusia bekerja tujuannya adalah untuk mendapatkan Imbalan materi. Tapi sayangnya tujuannya ini sering menjadi pemicu pupusnya impian menjadi konten creator, karena kenyataannya untuk menjadi konten creator bukanlah pekerjaan yang instan menghasilkan. Dibutuhkan waktu, komitmen, konsisten dan kreatifitas tinggi dalam berkarya.

Jadi renungkanlah, pilih dan tuliskan alasan terkuat versi diri ibu masing-masing untuk menjadi konten kreator. Alasan yang tidak bisa dipatahkan walau apapun tantangan yang menghadang dalam prosesnya.

Saya pribadi menuangkan strong why menjadi ibu konten kreator dalam bentuk peta belajar yang pada saat itu saya sedang mengikuti perkuliahan bunda cekatan dari institut ibu profesional


Alasan jadi ibu konten kreator

 




Related Posts

There is no other posts in this category.

6 komentar

  1. Niche memang penting ya buu untuk para pegiat content creator
    Makasii sharing nya buuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba..karena itu salah satu kunci branding dari seorang konten kreator menrt saya

      Hapus
  2. Mengelola konten itu butuh komitmen yang kuat ya Mba. Banyak banget godaannya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beneeerrr bg mbaa..bahkah saat dah bikin timeline pun..mash tak mengeksekusinya..hiks

      Hapus
  3. Manajemen waktu untuk bikin konten sama editingnya itu saya masih blm bisašŸ„²

    BalasHapus
  4. manajemen waktu tuh penting banget buat konten kreator
    Tapi si saya masih tim deadline melulu hiks

    BalasHapus

Posting Komentar